Friday, July 29, 2005

bertengkar itu indah

saya ambil artikel ini dari satu laman web: myquran. daripada Indonesia. isinya saya kira berguna...
Khusus untuk bakal pengantin, pengantin baru dan lama. renung2kan...
Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga. Kalau seseorang berkata, "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!" kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristri, dan atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat-saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja diantarkan dalam muatan emosi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkar pun kita bisa mereguk hikmah. Betapa tidak, justeru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan-pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ke timbang basa basi tanpa emosi.
Ketika akan menikah, cubalah untuk memikirkan dan merancang masa depan kehidupan berumah tangga. Satu hal yang jangan sampai terlupa adalah, merumuskan apa yang harus dilakukan jika bertengkar. Beberapa pesanan di bawah ini barangkali boled menjadi "ikatan pengertian" di saat bertengkar.
Kalau bertengkar tidak boleh berjamaah. Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim signal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjamaah. Seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika Anda marah dan dia mau menyela, segera Anda katakan, "STOP! ini giliran saya!" Begitupun jika giliran dia yang marah, jangan ikut ambil bagian. Katakan dalam hati, "Guh kekasih, bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka di padang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu...."
Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah usang. Siapa pun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapa pun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang Pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangun. Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apa pun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis, sepedas apa pun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya," maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups! saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, siapa yang sudah?
Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga! Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa waktu, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (QS.53:38-40). Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dia marahi. Tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapa pun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini". Kata ayah saya, "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak." Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari maafnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..." Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!
Kalau marah jangan di depan anak anak! Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita. Karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya? Membela ibu, tapi itu kan bapak saya. Misal, ketika anak mendengar ayah-ibunya bertengkar:
Ibu : "Saya ini capek, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, memang saya ini babu?!"
Bapak : "Saya juga capek, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu. Saya datang hormatmu tak ada, memang saya ini kuda?!"
* Anak : "Yaaa ... Ibu saya babu, Bapak saya kuda ....terus saya ini apa?"
Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita?
Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat! Pada setiap tahiyyat kita berkata, "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin," Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh. Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai-Nya, padahal nyawamu di tangan-Nya. OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis Maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi. Marahlah habis Subuh, tapi jangan lewat waktu Zuhur, Atau maghrib sebatas Isya... Atau habis Isya sebatas..? Nnngg... Ah kayaknya kita sepakat kalau habis Isya sebaiknya memang tidak bertengkar... Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Thursday, July 28, 2005

20 minit yang traumatik

bismillah. alhamdulillah hari ni saya exam. baru je tamat. terus ke cc. sebenarnya sudah lama tak bertamu ke sini melainkan jika ada tugasan. apatah lagi memikirkan jangka masa dalam posting yang agak menyesakkan. semalam kertas teori. 2 kertas. MCQ dan PMP. sebenarnya kawan saya telahpun memberitahu saya supaya membaca tajuk tersebut dengan bersungguh2. memang keluar pun. walaupun soalannya tidak sebegitu sukar tambahan saya mendapat aura teman tapi saya tidak menjawab soalan itu dengan baik. saya sedikit kesal tapi saya sudah letih untuk menangis. saya cuba sedaya upaya untuk melakukan yang terbaik.
emm kami de kes pendek yang mana setiap pelajar dikehendaki memeriksa seorang pesakit dalam tempoh sepuluh minit, mepersembah dan memberi diagnosis. memang mendebarkan. setiap pelajar akan diberi 2 kes. jadi masa yang diperuntukkan bagi seorang pelajar adalah 20 minit. memang traumatik. masa tu kita akan berdepan dengan pemeriksa secara direct. sukar digambarkan perasaan masa tu. klau dapat pe yang sepatutnya memang lega. tapi klau tak... Allah sahajalah yang tahu pe yang akan terjadi seterusnya.
kan bagus jika saya dapat melupakan pe yang telah terjadi semasa exam tadi. malangnya bukan semudah itu untuk melupakan perkara yang tak menggembirakan sebab ulang tayang pasti akan berlaku dalam tempoh sehari dua ni. mengingatinya terlalu menyeksakan...
Ya Allah permudahkanlah bagiku urusan duniaku
dan permudahkan lah jua urusan akhiratku...Amin

Thursday, June 23, 2005

berlatih lagi ya...

assalamualaikum...emm saya ambil masa yang agak lama sebelum mengambil keputusan untuk ke cc. esok de presentation dan saya belum sediakan apa2 bahan.

satu perkara yang menakjubkan dalam kehidupan adalah bila kita dapat bangun semula setelah menghadapi kekalahan.saya teringat kepada pesanan Tun Dr Mahathir sewaktu beliau masih memegang jawatan sebagai PM. beliau berkata jika kita inginkan sesuatu tetapi seseorang telah menidakkan harapan kita jangan berputus asa, tapi terus berusaha.kalau pun seseorang ssnggup menghalau kita dari kedudukan sekarang jangan sekali2 berundur dari perjuangan.
kemudian andai jika kita rasa kita telah cukup lama berada di kedudukan sekarang dan mahu bergerak menjauh,pergilah, walaupun ramai kan menghalang.

prinsipnya ikut lah kata hati anda. jika kita inginkan perubahan, tetapkan hati sebelum berusaha. jangan berbolak balik membuat keputusan. cikgu saya selalu berpesan jika menjawab soalan exam seandainya saya merasa ragu2 dengan pilihan pertama tetapkan pendirian. ada kajian mengatakan bahawa kebanyakan daripada pilihan pertama selalunya adalah betul. tapi tak selalunya benar tau...

akhir sekali berusaha sungguh2.jangan takut membuat kesalahan. darinya kita dapat banyak pengajaran walaupun kadang2 begitu pahit tuk ditelan.kita akan bersyukur kerana Tuhan begitu sayangkan kita dengan mengurniakan kekuatan menghadapi kesukaran. berdoalah selalu keran ia lah senjata teguh pejuang2 Islam. moga kita tabah hadapi masa depan.

tolong doakan saya ya :)

Saturday, May 28, 2005

cuti dah abis

bismillah. esok hari terakhir saya bercuti. tamatlah tempoh bersuka ria. bukan bermaksud saya tidak merasa gembira memulakan sesi pengajian baru tapi saya tidak menafikan sedikit gementar dengan permulaan tahun baru. jadi azam pun kenalah serbabaru...

saya mendoakan kita sentiasa gembira dan tenang dengan kehidupan yang dijalani. mungkin kehidupan yang kita lalui sekarang bukanlah yang terbaik tetapi yang penting kita selalu berasa bersyukur dan rasa mencukupi dengan apa yang ada.insyaAllah...

mudah2an dengan bersyukur Allah akan menambahkan nikmat dan memberikan kita hikmah dan rahmat. senyumlah selalu semoga keceriaan akan menjadikan kita seorang yang optimis mengharungi 1001 cabaran.

saya akan meneruskan pengajian dengan memulakan posting paediatrik minggu hadapan. kesabaran akan menjadi sesuatu yang manis andai kita akhirnya bertemu dengan impian yang selama ini didambakan. Ingatlah Allah akan bersama hambaNya yang berusaha. setiap detik yang menapak dalam hidup memerlukan kita sentiasa berkorban diri dan bertawakkal padaNya. dan akhirnya moga kita bakal sama2 digolongkan bersama2 orang yang berjaya.Amin...

sayangkan diri dan keluarga
cintai lah agama dan nasihat
jadikan diri contoh tauladan sepanjang masa
moga rahmat menerangi jalan dunia dan akhirat

RENUNGAN

Hidup ini kadang - kadang rasa gembira, kadang-kadang rasa sedih, nak marah, merajuk atau jauh hati, kadang-kadang rasa disayangi, rasa diperlukan, rasa terasing, rasa dibuang… macam-macam perasaan yang bersarang dalam hati dan itulah kurnian dariNya yang maha bijaksana dan seharusnya kita bersyukur. Kadang – kadang kita sering alpa, leka dengan keindahan dunia, terlalu menurut kehendak nafsu, mengikut telunjuk syaitan sampai terlupa yang diri ini adalah hamba dan mendapat rahmat daripadaNya, hamba yang sering dikurniakan nikmat dariNya, tetapi kita terlalu sedikit mensyukurinya. Kebiasaannya manusia akan merasa bahagia bila disayangi, diberi perhatian, diambil berat, dicintai, kadang - kadang sedikit bangga bila diri ini dirindui. Tapi oleh kerana terlalu taksub mengejar semua ini, kadang - kadang kita tak sedar yang kita telah melanggar perintah Allah, melanggar syariat sekali gus mencemarkan tatasusila kita sebagai orang yang beriman. Betapa wanita itu akalnya setipis rambutnya, hatinya serapuh kaca dan perasannya yang selembut sutera itu maka hendaklah dibekalkan dengan ilmu , dikuatkan dengan iman dan dihiasi dengan akhlak. Makhluk emosinal atau lebih dilabelkan sebagai makhluk perasa dan itulah wanita berbanding lelaki yang lebih dinobatkan kan sebagai mahkluk berakal. Wanita juga dilabelkan sebagai makhluk pemalu, sukar untuk meluahkan rasa, Rasulullah saw bersabda “Malu dan iman itu bergandingan bila terangkat satu maka terangkatlah satu lagi” maka ini jelas menunjukkkan kepentingan malu dalam diri setiap muslimah.
Persoalannya sekarang, masihkah sifat malu ini menyelubungi diri setiap muslimah? Jika ya kenapa masih ada lagi mereka yang berani membonceng motor dengan lelaki yang bukan muhram , mengapa ada lagi muslimah yang tidak menutup aurat, yang paling sedih bila ada di antara mereka yang membuka aurat sedangkan dulunya aurat itu dijaga. Kenapa kita mudah mengikuti perkara yang tidak baik sedangkan perkara yang baik kita tolak ke tepi. Tapi sedarkah kita selemah – lemah wanita ini ia berjaya menguasai kaum adam yang mempunyai sembilan akal, bertapa peliknya, tapi itulah kenyataan. Betapa kuatnya pengaruh wanita pada lelaki dan ini menunjukkan yang dunia ini telah hampir pada akhir zaman. Betul kata Rasulullah saw “ Sesungguhnya kemusnahan kaum lelaki itu adalah kerana mentaati wanita-wanita mereka” Selain daripada itu “Kejahilan bagi kaum lelaki ialah mentaati wanita selain daripada ibunya” Huzaifah r.a berkata ia mendengar saw bersabda di dalam khutbahnya “Arak adalah ibu segala maksiat , wanita adalah jala syaitan dan cinta dunia adalah kepala setiap dosa.” Rangkap yang wanita adalah jala (perangkap syaitan) menjelaskan maksud samada syaitan telah menghiasi mereka dengan begitu menarik supaya menimbulkan rangsangan ataupun lelaki yang jahat akan memandang serta menggoda mereka dengan perantaraan mereka.
Ibnu Mas’ud ra telah meriwayatkan bahawa Rasulullah saw telah bersabda , “Wanita adalah objek yang tersorok, di mana apabila ia keluar syaitan akan menghias mereka untuk menggoda kaum lelaki” At-Tirmizi. Sedarlah kaum lelaki, di sini cabaran bagi anda maka jangan sesekali terbuai dengan tipu daya syaitan seperti firman Allah yang bermaksud: “Wahai orang-orang yang beriman , masuklah kamu ke dalam islam keseluruhannya dan janganlah kamu turut langkah – langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh kamu yang paling nyata bagimu. Tetapi jika kamu tergelincir (dari jalan Allah) sesudah datang padamu bukti - bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahawasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha bijaksana” (Al-Baqarah 208-209)
Buat kaum lelaki berwaspadalah jangan sesekali mendidik kaum wanita dengan mengikuti perintahnya kerana ia mencerminkan kejahilan anda, jangan jinakkan mereka dengan emas atau harta kerana mereka akan jadi liar dan kau semakin diperbodohkan, jangan hiburkan mereka dengan kecantikan kerana mereka akan menderita dan kau akan sengsara. Maka pimpinlah mereka dengan jalan kebenaran, jalan yang diredhai Allah kerana kau akan ditanya akan tanggungjawabmu itu wahai lelaki. Ibnu Umar r.a berkata :Bersabda Rasulullah Saw : “Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang mereka yg kamu pimpin. Raja yang memimpin rakyatnya dan suami pemimpin kepada keluarganya dan isteri pemimpin rumah tangga suami dan anak-anaknya .Maka kamu sekalian pemimpin dan akan bertanggumgjawab atas pimpinanmu” (Riwayat Bukhari dan muslim) Huzaifah berkata dia mendengar Rasulullah saw bersabda : “Letakkanlah wanita pada kedudukan yang paling rendah lantaran Allah juga telah melakukan demikian” ( Razin dan Baihaqi) Meletakkan mereka pada kedudukan yang paling rendah bermaksud bahawa Allah swt juga telah berfirman mengenai mereka selepas kaum lelaki di dalam Al-Quran. Begitu juga di dalam solat berjemaah, kaum wanita dikehendaki bersolat di bahagian terakhir. Di dalam kes persaksian, warisan dan pangkat Allah telah meletakkan wanita pada kedudukan kedua berbanding kaum lelaki .
Jangan ada pula perasaan benci dengan kenyataan ini, ia sekadar memberi ingatan pada golongan Adam supaya tak mudah leka, dan tak sedikit pun bermaksud mengecilkan atau merendahkan kaum wanita.
Buat muslimin, kamu perlukan wanita, tanpanya hidupmu tak sempurna dan kamu tak akan ada di dunia ini, kamu perlukannya sebagai teman untuk menemanimu dalam meneruskan perjuangan, pendorong dikala kesulitan, penyuluh dikala kamu tersasar, pembakar semangat dan sebagainya. Fikirkan wahai lelaki, “Apa kurangnya syurga sehingga Adam inginkan Hawa?” Penciptaan wanita ini tidak sia-sia, Allah menciptakan sesuatu, ada rahsia yang tersembunyi, ada hikmah, ada kebaikannya.
Rasulullah saw bersabda : “Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bahagian yang teratas , jika kamu cuba untuk meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap bengkok , maka berlakulah baik pada wanita kamu” (Al-Bukhary dan muslim)