Friday, August 05, 2005

seminggu yang padat

bismillah. baru seminggu usia saya di wad perubatan. wad yang mengendalikan pesakit yang terdiri dari pelbagai peringkat umur dan penyakit. hari2 di wad ni tidak menganal erti penat dan lelah. rondaan pagi selalunya bermula pkul 9 dan akan tamat lebih kurang pukul 12 tengahari. bagi yang tidak biasa atau lebih tepat bagi kami yang baru bermula ada yang sampai rasa nak pitam sebab terlalu letih berdiri atau terlalu lapar... pengajarannya : kaki kena kuat, sarapan sebelum pergi rondaan dan jiwa kena tenang. insyaAllah suma urusan akan dipermudahkanNya.specialist@ supervisor saya Dr. Teh sangat rajin mengajar. ada2 sahaja soalan yang diajukan setiap kali bertemu dengan pesakit baru. dan tanpa jemu2 dia memberi kami tips untuk mengingati perkara yang penting dalam memahami sesuatu penyakit. setiap kali kami balik pasti ada mneumonic baru untk mengklasifikasikan penyakit. emm kira2 begini 8 minggu di perubatan kami akan jadi sebegitu cekap mengingat...insyaAllah.
keputusan peperiksaan paediatrik masih belum diumumkan. saya sebenarnya sangat risau jika terjadi sesuatu yang tidak dapat saya bayangkan...
Ya Tuhan tenangkan perasaan kami dengan mengingatiMu
sesungguhnya kami ni hamba2Mu yang lemah
untuk teman2 selamat berjaya di posting baru
untuk rakan2 yang lain semoga berjaya dalam pe jua bidang yang diceburi
mohonlah pada Tuhan yang satu
mudah2an kita diberi kejayaan dunia dan akhirat

Friday, July 29, 2005

bertengkar itu indah

saya ambil artikel ini dari satu laman web: myquran. daripada Indonesia. isinya saya kira berguna...
Khusus untuk bakal pengantin, pengantin baru dan lama. renung2kan...
Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga. Kalau seseorang berkata, "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!" kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristri, dan atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat-saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja diantarkan dalam muatan emosi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkar pun kita bisa mereguk hikmah. Betapa tidak, justeru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan-pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ke timbang basa basi tanpa emosi.
Ketika akan menikah, cubalah untuk memikirkan dan merancang masa depan kehidupan berumah tangga. Satu hal yang jangan sampai terlupa adalah, merumuskan apa yang harus dilakukan jika bertengkar. Beberapa pesanan di bawah ini barangkali boled menjadi "ikatan pengertian" di saat bertengkar.
Kalau bertengkar tidak boleh berjamaah. Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim signal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjamaah. Seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika Anda marah dan dia mau menyela, segera Anda katakan, "STOP! ini giliran saya!" Begitupun jika giliran dia yang marah, jangan ikut ambil bagian. Katakan dalam hati, "Guh kekasih, bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka di padang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu...."
Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah usang. Siapa pun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapa pun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang Pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangun. Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apa pun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis, sepedas apa pun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya," maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups! saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, siapa yang sudah?
Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga! Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa waktu, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (QS.53:38-40). Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dia marahi. Tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapa pun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini". Kata ayah saya, "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak." Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari maafnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..." Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!
Kalau marah jangan di depan anak anak! Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita. Karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya? Membela ibu, tapi itu kan bapak saya. Misal, ketika anak mendengar ayah-ibunya bertengkar:
Ibu : "Saya ini capek, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, memang saya ini babu?!"
Bapak : "Saya juga capek, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu. Saya datang hormatmu tak ada, memang saya ini kuda?!"
* Anak : "Yaaa ... Ibu saya babu, Bapak saya kuda ....terus saya ini apa?"
Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita?
Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat! Pada setiap tahiyyat kita berkata, "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin," Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh. Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai-Nya, padahal nyawamu di tangan-Nya. OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis Maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi. Marahlah habis Subuh, tapi jangan lewat waktu Zuhur, Atau maghrib sebatas Isya... Atau habis Isya sebatas..? Nnngg... Ah kayaknya kita sepakat kalau habis Isya sebaiknya memang tidak bertengkar... Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Thursday, July 28, 2005

20 minit yang traumatik

bismillah. alhamdulillah hari ni saya exam. baru je tamat. terus ke cc. sebenarnya sudah lama tak bertamu ke sini melainkan jika ada tugasan. apatah lagi memikirkan jangka masa dalam posting yang agak menyesakkan. semalam kertas teori. 2 kertas. MCQ dan PMP. sebenarnya kawan saya telahpun memberitahu saya supaya membaca tajuk tersebut dengan bersungguh2. memang keluar pun. walaupun soalannya tidak sebegitu sukar tambahan saya mendapat aura teman tapi saya tidak menjawab soalan itu dengan baik. saya sedikit kesal tapi saya sudah letih untuk menangis. saya cuba sedaya upaya untuk melakukan yang terbaik.
emm kami de kes pendek yang mana setiap pelajar dikehendaki memeriksa seorang pesakit dalam tempoh sepuluh minit, mepersembah dan memberi diagnosis. memang mendebarkan. setiap pelajar akan diberi 2 kes. jadi masa yang diperuntukkan bagi seorang pelajar adalah 20 minit. memang traumatik. masa tu kita akan berdepan dengan pemeriksa secara direct. sukar digambarkan perasaan masa tu. klau dapat pe yang sepatutnya memang lega. tapi klau tak... Allah sahajalah yang tahu pe yang akan terjadi seterusnya.
kan bagus jika saya dapat melupakan pe yang telah terjadi semasa exam tadi. malangnya bukan semudah itu untuk melupakan perkara yang tak menggembirakan sebab ulang tayang pasti akan berlaku dalam tempoh sehari dua ni. mengingatinya terlalu menyeksakan...
Ya Allah permudahkanlah bagiku urusan duniaku
dan permudahkan lah jua urusan akhiratku...Amin

Thursday, June 23, 2005

berlatih lagi ya...

assalamualaikum...emm saya ambil masa yang agak lama sebelum mengambil keputusan untuk ke cc. esok de presentation dan saya belum sediakan apa2 bahan.

satu perkara yang menakjubkan dalam kehidupan adalah bila kita dapat bangun semula setelah menghadapi kekalahan.saya teringat kepada pesanan Tun Dr Mahathir sewaktu beliau masih memegang jawatan sebagai PM. beliau berkata jika kita inginkan sesuatu tetapi seseorang telah menidakkan harapan kita jangan berputus asa, tapi terus berusaha.kalau pun seseorang ssnggup menghalau kita dari kedudukan sekarang jangan sekali2 berundur dari perjuangan.
kemudian andai jika kita rasa kita telah cukup lama berada di kedudukan sekarang dan mahu bergerak menjauh,pergilah, walaupun ramai kan menghalang.

prinsipnya ikut lah kata hati anda. jika kita inginkan perubahan, tetapkan hati sebelum berusaha. jangan berbolak balik membuat keputusan. cikgu saya selalu berpesan jika menjawab soalan exam seandainya saya merasa ragu2 dengan pilihan pertama tetapkan pendirian. ada kajian mengatakan bahawa kebanyakan daripada pilihan pertama selalunya adalah betul. tapi tak selalunya benar tau...

akhir sekali berusaha sungguh2.jangan takut membuat kesalahan. darinya kita dapat banyak pengajaran walaupun kadang2 begitu pahit tuk ditelan.kita akan bersyukur kerana Tuhan begitu sayangkan kita dengan mengurniakan kekuatan menghadapi kesukaran. berdoalah selalu keran ia lah senjata teguh pejuang2 Islam. moga kita tabah hadapi masa depan.

tolong doakan saya ya :)

Saturday, May 28, 2005

cuti dah abis

bismillah. esok hari terakhir saya bercuti. tamatlah tempoh bersuka ria. bukan bermaksud saya tidak merasa gembira memulakan sesi pengajian baru tapi saya tidak menafikan sedikit gementar dengan permulaan tahun baru. jadi azam pun kenalah serbabaru...

saya mendoakan kita sentiasa gembira dan tenang dengan kehidupan yang dijalani. mungkin kehidupan yang kita lalui sekarang bukanlah yang terbaik tetapi yang penting kita selalu berasa bersyukur dan rasa mencukupi dengan apa yang ada.insyaAllah...

mudah2an dengan bersyukur Allah akan menambahkan nikmat dan memberikan kita hikmah dan rahmat. senyumlah selalu semoga keceriaan akan menjadikan kita seorang yang optimis mengharungi 1001 cabaran.

saya akan meneruskan pengajian dengan memulakan posting paediatrik minggu hadapan. kesabaran akan menjadi sesuatu yang manis andai kita akhirnya bertemu dengan impian yang selama ini didambakan. Ingatlah Allah akan bersama hambaNya yang berusaha. setiap detik yang menapak dalam hidup memerlukan kita sentiasa berkorban diri dan bertawakkal padaNya. dan akhirnya moga kita bakal sama2 digolongkan bersama2 orang yang berjaya.Amin...

sayangkan diri dan keluarga
cintai lah agama dan nasihat
jadikan diri contoh tauladan sepanjang masa
moga rahmat menerangi jalan dunia dan akhirat